Kini baik Julia dan Stephanie memiliki waktu yang sangat sibuk.
Julia beberapa pekan lalu membuka praktik konseling sekaligus Unit Gangguan Makan, satu dari sedikit yang ada di Korsel. Sedangkan putrinya kini berkuliah jurusan psikologi di Korsel dan membantu Julia di tempat konselingnya.
Julia berharap unit konselingnya itu bisa membantu lebih banyak orang yang mengalami gangguan makan.
"Banyak perempuan di Korea Selatan hanya terpaku pada penampilan dan membanding-bandingkan pola diet mereka dan saya ingin mengubah budaya itu," kata Julia.
Sementara itu Stephanie memikirkan dampak pandemi bagi kesehatan mental.
"Gangguan makan lebih pada kontrol diri, sedangkan soal pandemi masalahnya adalah tidak ada yang tahu apa yang bakal terjadi. Ada saat bagi orang-orang untuk merenung bagaimana bisa mengendalikan pola makan,” bebernya.
Mereka sama-sama berharap bahwa dengan terus memelihara komunikasi dan menciptakan ruang aman, mereka bisa mendukung orang-orang lain yang tengah berjuang sekaligus membantu menyadari bahwa mereka tidaklah sendirian.
(Susi Susanti)