Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ardern Marah dan Kecam Australia Batalkan Kewarganegaraan Ganda "Pengantin" Perempuan ISIS

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 17 Februari 2021 |08:49 WIB
Ardern Marah dan Kecam Australia Batalkan Kewarganegaraan Ganda
PM Selandia Baru Jacinda Ardern kecam Australia yang melepaskan kewarganegaraan ganda "pengantin" perempuan ISIS (Foto: AFP)
A
A
A

Australia mencabut kewarganegaraan Aden tahun lalu, sebelum dia ditangkap, meskipun ada keberatan yang diajukan Ardern kepada Morrison.

Morrison mengatakan kepada wartawan pada Selasa (16/2) jika tugasnya adalah 'mengutamakan keamanan nasional Australia'.

Diketahui, Australia memiliki kebijakan untuk melucuti siapa pun yang memiliki kewarganegaraan ganda yang terlibat dalam aktivitas teroris.

"Masih banyak yang tidak diketahui tentang kasus ini dan di mana ia berada dan ke mana selanjutnya akan dibawa," kata Morrison.

Dia mengatakan kedua pemimpin akan berbicara tentang masalah ini pada Selasa (16/2) waktu setempat.

Diketahui, Aden lahir dan besar di Selandia Baru tetapi datang ke Australia dan tinggal di Melbourne ketika dia meninggalkan negara itu pada tahun 2014 untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.

ABC melaporkan di sana dia menikah dengan dua mualaf ISIS Swedia dan memiliki tiga anak, salah satunya sebelumnya meninggal karena pneumonia,

Aden ditangkap pada Senin (15/2) malam ketika mencoba melintasi perbatasan dari provinsi Idlib di Suriah, tempat dia tinggal, ke Turki.

Kedua anaknya, berusia dua dan lima tahun, juga ikut ditangkap.

"Tiga warga Selandia Baru yang mencoba memasuki negara kami dari Suriah secara ilegal ditangkap oleh staf perbatasan di distrik Reyhanli di Hatay," kata kementerian pertahanan Turki.

“Telah ditentukan bahwa seorang wanita berusia 26 tahun bernama SA, yang termasuk di antara mereka yang ditangkap, adalah seorang teroris dari [ISIS],” lanjutnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement