"Ini mah air kiriman dari Bogor, soalnya gak ujan juga di sini kebanjiran. Ada tanggul yang jebol, tahun lalu abis tahun baru jebol juga. Gak ada yang selamat yang penting nyawa selamat," jelasnya.
Sejak jam 3 pagi, saat air pertama masuk dirinya bersama lima jiwa anggota keluarganya yang lain langsung pergi ke masjid besar yang ada dekat rumahnya.
BACA JUGA: Menjala di Tengah Banjir Jalan TB Simatupang, Warga Dapat Ikan Sekarung
"Sekarang mengungsi di masjid besar di atas. Habis gak bisa kemana-mana. Bantuan belum ada ini dari pagi. Sudah, kalau cuma isi-isi perut saja. Gak ada yang kebawa, surat-surat saja," tegasnya.
Hanya dengan kaus yang menempel di badan, switer dan sarung, Sudarno tampak meratapi air yang hingga sore ini masih belum surut. Hanya tawa cucunya yang baru 8 bulan bisa menghiburnya.
(Rahman Asmardika)