Share

"Pesawat Hantu" Misterius Terlihat di Bandara Somalia, Munculkan Dugaan Operasi Rahasia AS

Rahman Asmardika, Okezone · Kamis 25 Februari 2021 11:06 WIB
https: img.okezone.com content 2021 02 25 18 2368032 pesawat-hantu-misterius-terlihat-di-bandara-somalia-munculkan-dugaan-operasi-rahasia-as-nfnz3y6i4D.jpg Foto: US Marine Corps, via The War Zone.

MOGADISHU – Foto-foto terbaru yang menunjukkan pesawat penumpang modifikasi yang digunakan kontraktor swasta di sebuah bandara di Somalia dilaporkan sebagai sebuah tanda ada operasi rahasia Amerika Serikat (AS) yang berjalan di negara Afrika Timur itu.

Washington mengklaim telah menarik seluruh pasukan militernya dari Somalia, tetapi foto-foto pesawat tersebut memunculkan spekulasi baru.

Foto pesawat turboprop King Air, jenis yang digunakan kontraktor militer, muncul di antara foto dan rekaman penarikan besar-besaran 700 personel dan peralatan militer AS, yang secara resmi selesai pada 17 Januari.

BACA JUGA: Badan Intelijen AS dan Jerman Bajak Dokumen Rahasia Berbagai Negara

Dalam foto yang terlihat oleh “The War Zone” , pesawat tersebut memiliki nomor registrasi sipil, yang sesuai dengan pesawat yang tidak dikenal, atau yang umum disebut sebagai “pesawat hantu”.

Turboprop King Air adalah pesawat buatan Beechcraft, sebuah perusahaan turunan dari Raytheon, yang menghasilkan beberapa model pesawat yang digunakan baik untuk penumpang atau tempur.

Foto itu adalah bagian dari serangkaian gambar Unit Ekspedisi Marinir ke-15 yang menarik diri dari Baledogle Military Airfield, bekas fasilitas Soviet di utara Mogadishu yang digunakan oleh AS dan angkatan udara Somalia untuk mengoordinasikan misi berawak dan tak berawak melawan kelompok militan Al Shabaab dan Negara Islam (IS).

BACA JUGA: Ubah Cara Operasi, AS Akan Tarik Sebagian Pasukannya dari Afrika

Namun, setelah The War Zone memuat ceritanya, gambar tersebut tampaknya telah dihapus dari Defense Visual Information Distribution Service (DVIDS), situs jurnalisme foto internal Pentagon.

Menurut media tersebut, nomor registrasi sipil pesawat itu, N27557, terlihat jelas pada gambar, tidak diberikan ke pesawat apa pun yang diketahui oleh Administrasi Penerbangan Federal AS. Namun, sebuah perusahaan bernama Gloome Aviation rupanya telah membayar untuk memesan nomor tersebut untuk satu tahun mulai Juni 2020.

Follow Berita Okezone di Google News

The War Zone melacak kantor perusahaan yang terdaftar di South Carolina, tetapi ternyata itu adalah fasilitas untuk perusahaan kertas dan pulp International Paper. Namun, media itu mencatat bahwa dua nomor registrasi lain yang diketahui telah dipesan oleh Gloome telah terlihat di Irak dan bahwa tanda panggilan yang digunakan oleh pesawat tersebut juga telah dikaitkan dengan grup yang terkait dengan CIA, sebuah perusahaan bernama Tepper Aviation.

Sedangkan untuk pesawat itu sendiri, The War Zone mengidentifikasi sejumlah antena, radome dan kemungkinan port kamera yang menandakan penggunaan pesawat dalam misi intelijen, pengawasan dan pengintaian (ISR), serta kemungkinan fungsi komando dan kontrol untuk pasukan di darat, demikian diwartakan Sputnik.

Pentagon diketahui menggunakan pesawat sipil yang terdaftar untuk misi semacam ini di titik panas di seluruh dunia, termasuk dalam perang yang tidak diumumkan di Somalia, tetapi juga di laut lepas pantai China.

Pesawat semacam ini diketahui juga dioperasikan beberapa kontraktor militer swasta, seperti L3Harris Technologies untuk misi Komando Operasi Khusus Gabungan AS.

Pemerintahan Presiden Donald Trump memutuskan untuk mengakhiri keterlibatan AS di Somalia sebelum dia turun jabatan tahun lalu. Langkah itu tidak populer di antara para petinggi Pentagon, terutama Komando AS di Afrika atau AFRICOM. Mereka menilai kelompok militan di Somalia, terutama Al Shabaab, belum dapat dikalahkan dan penarikan pasukan akan memperparah keadaan.

Operasi AS di Somalia telah dibenarkan berdasarkan hukum AS oleh Otorisasi 2002 untuk Penggunaan Pasukan Militer Melawan Teroris (AUMF), sebuah undang-undang yang mendasari Perang AS Melawan Teror yang digunakan AS untuk melakukan serangan udara dan operasi lainnya di beberapa negara tanpa menyatakan mereka zona perang formal, termasuk Somalia serta Pakistan, Yaman, dan Libya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini