Rafendi menegaskan jangan terburu-buru mengambil kesimpulan dialog yang dilakukan antara Retno dengan Maung Lwin merupakan pengakuan terhadap sebuah kudeta. Apalagi dalam pernyataan persnya, Retno cuma menggunakan nama saja tidak menambahkan jabatan menteri luar negeri kepada Maung Lwin.
Menurut Rafendi, yang ditunggu saat ini adalah jawaban dari pihak junta Myanmar apakah setuju dengan pertemuan darurat para menteri luar negeri ASEAN untuk membahas krisis politik yang tengah terjadi di negaranya.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Myanmar Maung Lwin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali menyampaikan secara tegas posisi Indonesia yang konsisten terhadap krisis politik di Myanmar sejak meletupnya kudeta.
(Rahman Asmardika)