Diketahui, sekitar 9.500 orang yang menggunakan dosis pertama Sinovac buatan China menerima suntikan di pusat vaksinasi komunitas dan klinik swasta pada Kamis (11/3).
Di antara mereka, 6.500 menerima vaksin di pusat vaksinasi, tingkat penerimaan 70 persen, dibandingkan dengan 72 persen pada Rabu (10/3), 64 persen pada Selasa (9/3) dan 90 persen pada peluncuran skema bulan lalu.
Tingkat penerimaan vaksin yang dikembangkan bersama oleh BioNTech Jerman dan Pfizer yang berbasis di Amerika Serikat (AS) adalah 96 persen pada Kamis (11/3), dengan 5.700 orang menerima suntikan pada hari kedua.
Sekitar 145.800 orang telah divaksinasi sejak keputusan ini diluncurkan bulan lalu.
Empat orang dilaporkan meninggal setelah menerima vaksin Sinovac sejauh ini. Para ahli telah menyimpulkan bahwa dalam dua kasus pertama, tidak ada kaitan langsung dengan suntikan tersebut. Hasil dalam kasus ketiga menunggu laporan otopsi terperinci.
Sebanyak 19 dari 22 kasus terakhir ditularkan secara lokal, tiga di antaranya tidak dapat dilacak. Tiga sisanya diimpor dari Belgia dan Indonesia. Penghitungan infeksi yang dikonfirmasi di kota sekarang mencapai 11.150, dengan 203 kematian terkait.
Sementara itu, pihak berwenang yang memeriksa apakah penduduk di Sham Shui Po mematuhi perintah pengujian wajib menemukan 11 dari 250 orang tidak mematuhi perintah tersebut. Mereka diperintahkan lagi untuk menjalani pemeriksaan atau diberi tiket dengan denda penalti tetap sebesar USDHK5.000 (Rp9,3 juta).
Wakil Menteri Kesehatan Chui juga meminta masyarakat untuk menjalani tes sebagai langkah untuk menghentikan penyebaran penyakit, mencatat tingkat pemesanan untuk minggu depan di pusat pengujian komunitas hanya 30 persen dengan 160.000 slot kosong.
Tiga pusat pengujian keliling juga akan didirikan untuk mendorong pekerja rumah tangga diperiksa selama dua hari Minggu ke depan. Fasilitas tersebut akan berada di Chater Road di Central, dekat Victoria Park di Causeway Bay dan di pintu masuk Taman Lai Chi Kok. (sst)