Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

'Waldeinsamkeit', Tradisi Kuno Menyendiri di Dalam Hutan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 10 April 2021 |07:57 WIB
'Waldeinsamkeit', Tradisi Kuno Menyendiri di Dalam Hutan
Ilustrasi sendiri di hutan (Foto: Dreamstime)
A
A
A

JERMAN - Diterjemahkan sebagai "menyendiri di dalam hutan", waldeinsamkeit merupakan kebangkitan pascapandemi di Jerman.

Semua orang melakukannya di Jerman. Mereka melakukannya di antara pepohonan hutan Black Forest. Di Pegunungan Harz yang ajaib. Di taman nasional Bavaria di bawah sinar bulan.

Dan di hutan tengah kota Berlin dan Munich. Sesekali ditemukan ada yang telanjang bulat di sana.

Tapi ini bukan cerita tentang kehidupan seks masyarakat Jerman atau kebangsaan lain. Ini adalah eksplorasi dari hubungan cinta yang banyak orang tidak mengetahuinya, tentang sesuatu yang sama sekali berbeda: waldeinsamkeit, istilah Jerman kuno untuk perasaan; "menyendiri di dalam hutan".

Warga Jerman memiliki kosa kata yang sangat menggugah tanpa penerjemahan langsung dalam bahasa Inggris, dengan beberapa ekspresi deskriptif yang melankolis menemukan tempat dalam percakapan.

(Baca juga: Pengrajin Dekorasi Ramadhan di Palestina, Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19)

Misalnya, wanderlust (keinginan untuk bepergian), atau heimat (ikatan emosional dengan tanah air) dan ada juga fernweh (kerinduan akan tempat yang jauh).

Jika Anda mengetik waldeinsamkeit ke mesin penerjemah Google, hasilnya adalah — "kesunyian di hutan" — tidak banyak menjelaskan arti sebenarnya: perasaan yang tercerahkan yang datang dari kegiatan menyendiri di dalam hutan.

Ini adalah kata Jerman yang pada dasarnya tidak dapat diterjemahkan, namun karena pandemi Covid-19 dan lockdown nasional dan lokal yang sedang berlangsung (dimana Jerman dan beberapa daerah-daerahnya melakukan lockdown), semangat waldeinsamkeit sebagai filosofi semakin hidup.

Dengan lebih banyak waktu luang, lebih banyak fleksibilitas dan lebih banyak tekanan di dalam rumah, tetapi juga lebih sedikit hiburan alternatif, orang Jerman yang mencari ketenangan, udara segar dan kesendirian seperti pertapa dengan jumlah yang lebih besar dari sebelumnya.

Ada kerinduan yang nyata — mengalami dan merasakan hidup yang sesungguhnya — dan teramati bahwa di dalam hutan cemara, konifer, beech, ek, dan birch yang tanpa pembatasan di negara itu, lebih sibuk dari sebelumnya.

(Baca juga: Para Pemimpin Dunia Sampaikan Ucapan Duka untuk Kepergian Pangeran Philip)

Penelitian yang diterbitkan musim panas tahun lalu oleh European Forest Institute di Bonn menemukan bahwa area di dalam hutan yang dipantau di Rhine-Westphalia Utara selama lockdown pertama dan kedua mengalami ledakan pengunjung yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena orang yang melakukan rekreasi hutan dua kali lebih banyak daripada masa sebelum pandemi.

Para penulis menyimpulkan bahwa ledakan yang disebabkan oleh virus corona mengungkapkan bahwa warga Jerman sekali lagi kembali ke hutan untuk menyendiri dan hutan-hutan di sana menjadi infrastruktur penting bagi kesehatan publik nasional dan masyarakat pada umumnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement