MUMBAI - Harga tiket pesawat melonjak dan permintaan jet pribadi melonjak pada Jumat (23/4) ketika orang kaya India bergegas meninggalkan India untuk menghindari lonjakan Covid-19 sebelum penerbangan ke Uni Emirat Arab (UEA) ditutup.
Semua penerbangan dari UEA ke India - salah satu koridor udara tersibuk di dunia - akan ditangguhkan mulai Minggu (25/4) karena kasus virus korona di negara Asia Selatan itu mencapai rekor tertinggi dan rumah sakit dibanjiri pasien Covid-19.
Situs perbandingan harga menunjukkan penerbangan komersial satu arah dari Mumbai ke Dubai pada Jumat (23/4) dan Sabtu (24/4) menelan biaya sebanyak USD1.000(Rp14,5 juta), sekitar 10 kali lipat dari tarif biasa.
Tiket untuk rute New Delhi ke Dubai harganya lebih dari 50.000 rupee (Rp9,6 juta), lima kali lipat dari harga normal.
(Baca juga: Perpustakaan Jalanan Semarakkan Ramadhan di Irak)
Tidak ada tiket yang ditawarkan mulai Minggu (25/4) ketika penangguhan penerbangan selama 10 hari mulai berlaku.
Juru bicara perusahaan charter Air Charter Service India mengatakan kepada AFP, untuk jumlah jet pribadi "benar-benar gila”.
"Kami memiliki 12 penerbangan menuju Dubai besok dan setiap penerbangan sepenuhnya penuh," kata jurubicara itu.
"Saya telah menerjunkan hampir 80 pertanyaan untuk terbang ke Dubai hari ini saja," terang juru bicara Enthrall Aviation, penyedia lain.
(Baca juga: Sekjen PBB: Planet Bumi di Ambang Kehancuran)
"Kami telah meminta lebih banyak pesawat dari luar negeri untuk memenuhi permintaan. Biayanya USD38.000 (Rp551 juta) untuk menyewa jet 13 tempat duduk dari Mumbai ke Dubai, dan USD31.000 (Rp450 juta) untuk menyewa pesawat enam tempat duduk," lanjutnya.