Menurut Bank Dunia, sejak akhir 2019, nilai mata uang Lebanon telah merosot hingga 90 persen, dan lebih dari separuh populasi negara itu kini hidup dalam kemiskinan.
(Baca juga: Singapura Sampaikan Duka Cita atas Tenggelamnya KRI Nanggala 402)
"Ayo kita buat senyum hadir di wajah anak-anak pada musim pandemi virus corona ini dan juga di tengah situasi ekonomi yang sulit. Orang-orang kelaparan dan mencari kegembiraan apapun. Kalau Anda melihat seorang anak tersenyum, Anda membuat anak itu bahagia, dan Anda juga membuat Tuhan bahagia,” terang Ali Dia, penyelenggara teater keliling.
Perkumpulan Pemuda kerap menyelenggarakan kegiatan serupa di kawasan pedesaan di Lebanon Selatan, yang tidak lagi memiliki tempat-tempat hiburan seperti bioskop, teater dan taman.
Teater keliling juga akan menghibur anak-anak pengungsi Suriah di Lebanon Selatan.
(Susi Susanti)