Pada saat itu, KRI Nanggala (402) ditugaskan untuk berpatroli di perairan di sekitar Kepulauan Ambalat, dan kehadiran KRI Nanggala (402) pada saat itu menjadi salah satu faktor utama yang menggetarkan Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) untuk tidak masuk lebih jauh ke perairan di sekitar Kepulauan Ambalat.
Dalam dunia pengoperasian kapal selam, kapal selam yang dinyatakan SUBSUNK tidak hanya dipandang sebagai kapal yang tenggelam bersama krunya.
Kapal selam yang tenggelam adalah kapal-kapal yang sedang menjalankan tugas patroli terakhirnya, dan patroli yang dijalankannya adalah patroli laut abadi.
Sekarang, KRI Nanggala (402) menjadi bagian dari kapal selam yang berpatroli di keabadian. Terima kasih atas jasa-jasamu di dunia, KRI Nanggala (402). Selamat berpatroli di keabadian. Fair winds and following seas. KRI Nanggala (402): On Eternal Patrol.
Indonesia Defence Watch
(Sazili Mustofa)