Kang Emil berharap, pengelolaan sampah berbasis aplikasi digital ini diterapkan juga di 27 kabupaten/kota se-Jabar.
"Saya menitipkan karena ini baru di Bandung, kepada kepala dinas dalam waktu enam bulan bisa sempurna di seluruh daerah se-Jabar," katanya.
Sementara itu, founder Octopus, Hamish Daud menuturkan, melalui aplikasi ini, masyarakat bisa bergotong-royong tanpa harus terikat dengan komunitas atau pegiat lingkungan apapun.
Cara ini menurutnya lebih mudah bagi mayoritas penduduk yang hanya ingin mencoba memilih sampah rumah tangganya.
Baca Juga : Ridwan Kamil: Jabar Siapkan 2.500 Ruang Isolasi Antisipasi Pemudik Lolos Penyekatan
Dia menuturkan, nantinya, bukan hanya sampah plastik botol yang bisa diambil para pelestasi. Bahkan, kantong plastik pampers bekas pun akan didaur ulang agar tidak menjadi limbah di TPSA.
"Untuk pampers ini kita pilot project di Bandung. Jadi ibu rumah tangga ini nanti bisa dapat insentif untuk olah pampersnya ke kita," tandasnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)