Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terkait Kasus Perceraian, Hampir 80.000 Anak di China Diperkirakan Diculik dan Disembunyikan

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 24 Mei 2021 |11:29 WIB
Terkait Kasus Perceraian, Hampir 80.000 Anak di China Diperkirakan Diculik dan Disembunyikan
8.000 anak diculik dan disembunyikan di China terkait kasus perceraian (Foto: CNN)
A
A
A

Inti dari masalahnya adalah sistem hukum China, yang cenderung berpihak pada penculik dan hanya menyisakan sedikit jalan untuk membantu pasangan mereka.

Jeremy D. Morley, yang mengepalai firma hukum keluarga internasional di New York, dan telah mempelajari fenomena penculikan anak di seluruh dunia secara ekstensif menjelaskan di China, hak asuh bersama jarang terjadi - pemikiran umum adalah bahwa "setelah perpisahan keluarga, anak-anak harus pergi dengan satu orang tua daripada dengan kedua orang tua”.

"Tradisi orang tua mengambil anak dari orang tua lainnya, ketika ada perpisahan orang tua, adalah beberapa

"Tradisi orang tua mengambil anak dari orang tua lainnya, ketika ada perpisahan orang tua, adalah sesuatu yang sudah ada sejak lama," kata Morley.

"Sangat sulit untuk menarik perhatian pengadilan dan polisi dan otoritas negara lainnya dalam memperbaiki masalah tersebut,” terangnya.

Dia menambahkan mentalitas lepas tangan, hak asuh tunggal ini bukan hal baru. Hal ini "secara historis merupakan pendekatan yang telah dilakukan di seluruh Asia," yang sebelumnya terlihat di negara-negara seperti Korea Selatan.

Tapi di China, kebijakan itu tidak selalu sama. Undang-undang perkawinan China menyatakan bahwa setelah perceraian, kedua orang tua "masih memiliki hak dan kewajiban untuk membesarkan dan mendidik anak-anak mereka", dan bahwa orang tua yang kehilangan hak asuh masih berhak atas hak kunjungan kecuali jika merugikan anak.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement