WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Rabu (26/5/2021) mengumumkan bahwa Washington akan membuka kembali konsulatnya di Yerusalem, untuk memulihkan hubungan dengan Palestina yang runtuh selama masa jabatan mantan Presiden Donald Trump.
Para pemimpin Palestina memutuskan untuk memboikot upaya perdamaian pemerintahan Trump atas keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS di sana dari Tel Aviv pada tahun 2018, yang meningkatkan kebijakan AS selama beberapa dekade.
BACA JUGA: Peta Konflik Israel-Palestina dan Peran Amerika Serikat yang Dianggap Dominan
Pemerintahan Trump kemudian menutup konsulat AS di Yerusalem pada 2019, dengan mengatakan itu tidak lagi diperlukan karena kedutaan AS yang baru telah mengambil alih fungsinya.
Blinken mengatakan pembukaan kembali konsulat di Yerusalem akan menjadi "cara penting bagi negara kita untuk terlibat dan memberikan dukungan kepada rakyat Palestina". Namun, dia tidak menentukan tanggal pembukaan kembali.
"Kami baru memulai prosesnya," katanya sebagaimana dilansir Middle East Monitor.
Pengumuman itu muncul setelah pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki.