Dijelaskannya, PPLM selama ini telah bekerjasama dengan baik dengan Pemkot Yogyakarta. Temasuk dalam kepatuhan menerapkan daftar harga secara transparan dan wajar. "Bahkan, sebelum lebaran, kami telah menyerahkan seluruh harga makanan dan minuman kepada Pemkot Yogyakarta. Kami juga melakukan pemantauan bersama pelaksanaannya di lapangan," ulasnya.
Dia pun menyayangkan potongan netizen yang langsung memberikan kesan negatif di lesehan Malioboro. Hal ini merugikan citra pedagang lesehan Malioboro. " Untuk mencegah kejadian seperti ini agar tidak terjadi lagi, kami akan mengajak Pemerintah Kota Yogyakarta dan Insan pariwista untuk menyosialisasikan dengan lebih massif kepada pengunjung agar membeli makanan di tempat yang menerakan daftar harga. Begitu pula, supaya tidak sungkan dan ragu untuk bertanya sebelum memesan," tandasnya.
Baca Juga: Nasi Gudeg Rp85 Ribu, Warganet Ungkap Harga Tak Masuk Akal PKL di Malioboro
Desio melanjutkan, PPLM akan mendorong dan ikut menyosialisasikan, adanya posko informasi, pengaduan, dan keluhan bagi konsumen di Jalan Malioboro dengan hot line yang siap 24 jam sebagai tempat bertanya dan menampung keluhan pengunjung, agar tidak lagi terjadi kejadian tersebut.
"Kami meminta seluruh media, lembaga, netizen, dan warga membantu mensosialisaikan klarifikasi dan informasi ini agar citra lesehan di sepanjang Jalan Malioboro kembali pulih," pungkasnya.
(Arief Setyadi )