Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Waspada Gelombang Laut Setinggi 4 Meter di Aceh!

Antara , Jurnalis-Jum'at, 04 Juni 2021 |21:06 WIB
Waspada Gelombang Laut Setinggi 4 Meter di Aceh!
Ilustrasi. (Foto: Antara)
A
A
A

BANDA ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga untuk mewaspadai ketinggian gelombang laut yang mencapai 2 hingga 4 meter di perairan wilayah Aceh.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad mengatakan, peringatan dini terkait dengan tingginya gelombang laut itu diperkirakan terjadi sejak hari ini hingga beberapa hari ke depan. 

"Kami meminta warga waspada potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Samudera Hindia Barat Aceh yang dapat mencapai 4 meter," kata Zakaria di Banda Aceh, Jumat (4/6/2021). 

Zakaria menjelaskan, perkiraan tinggi gelombang laut di wilayah Sabang - Banda Aceh mulai 0,50 hingga 1,25 meter, kemudian wilayah perairan Utara Sabang dan Selat Malaka bagian Utara tinggi gelombang mencapai 1,25 hingga 2,50 meter. 

Baca juga: BMKG: Lebih dari 18 Kali Gempa Bumi Guncang Wilayah Indonesia Setiap Hari

Kemudian, lanjut dia, wilayah Samudera Hindia Barat Aceh tinggi gelombang laut mencapai 2,50 meter hingga 4 meter, perairan Meulaboh - Kepulauan Sinabang 1,25 hingga 2,50 meter serta perairan Lhokseumawe dan barat Aceh 0,50 hingga 2,50 meter.

"Klasifikasi tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter masih dalam kategori sedang, sedangkan ketinggian gelombang laut mulai 4 hingga 6 meter sudah dalam kategori sangat tinggi," ucapnya.

Selain tinggi gelombang, BMKG juga mengingatkan warga terkait dengan potensi curah hujan sedang hingga tinggi pada kategori empat di wilayah Aceh, dampak yang ditimbulkan bencana hidrometeorologi.

Baca juga: 2 Peringatan BMKG: Waspada Banjir dan Musim Kemarau

"Peringatan dini cuaca pada kategori ini, masyarakat diminta agar selalu siaga bila terjadi bencana hidrometeorologi, terutama selalu wasapada terhadap potensi banjir, longsor, jalan licin, jarak pandang dan lainnya," kata Zakaria.

Ia menyebutkan potensi cuaca itu terjadi karena dinamika atmosfer dengan pemicu suplai uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat serta adanya konvergensi dan belokan angin di Aceh serta anomali muka suhu di laut Andaman.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement