PERWIRA tinggi militer Amerika Serikat (AS) mengatakan anggaran pertahanan gabungan China dan Rusia melebihi anggaran pertahanan AS ketika disesuaikan dengan daya beli.
Ini khususnya memungkinkan China memperkecil kesenjangan kemampuan dalam usahanya untuk menjadi negara adidaya militer global teratas pada pertengahan abad.
"Jika digabungkan, anggaran Rusia dan China melebihi anggaran kita," kata Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal Mark Milley kepada anggota Kongres, Kamis (10/6/2021), selama kesaksian di depan Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Ia menyebut tren peningkatan anggaran China "mengkhawatirkan".
China dan Rusia adalah dua pesaing terbesar militer AS. Menteri pertahanan mulai dari Jim Mattis hingga Lloyd Austin telah menyebut China sebagai "tantangan yang semakin mengkhawatirkan" bagi militer AS.
Senator Jim Inhofe, anggota Komisi Angkatan Bersenjata Senat, dalam artikel baru-baru ini menulis bahwa anggaran pertahanan China jika disesuaikan dengan daya beli adalah USD604 miliar (sekira Rp 8,5 kuadriliun) dan anggaran pertahanan Rusia adalah sekitar USD200 miliar (sekira Rp2,8 kuadriliun) setelah penyesuaian.
Menurut pejabat, kesenjangan selama dua atau tiga dekade lalu antara kemampuan AS dan kemampuan militer China telah berkurang.
BACA JUGA: Pidato Pertama di Kongres, Biden Peringatkan China, Bahas Rusia dan Korea Utara
"Kita telah meminta militer bertindak terlampau banyak dengan anggaran yang sangat kecil dalam waktu yang lama," kata Inhofe, seorang anggota Partai Republik dari Oklahoma.
"Adalah kewajiban kita untuk membela bangsa ini, dan anggaran yang diusulkan ini tidak mencerminkannya," tambah Senator Roger Wicker, anggota Partai Republik dari Mississippi.
Senator lainnya, termasuk Marsha Blackburn, Republikan dari Tennessee, menunjukkan kesenjangan pendanaan antara apa yang diminta oleh beberapa pemimpin militer untuk pertahanan Pasifik dan apa yang ada dalam permintaan anggaran pemerintah saat ini.