Dengan waktu kurang dari sebulan sebelum peluncuran, Komarov segera menyadari bahwa menunda itu bukanlah suatu pilihan. “Saya tidak akan berhasil kembali dari penerbangan ini,” ungkapnya kepada Russayev, agen KGB yang sekarang diturunkan pangkatnya.
Ketika Russayev bertanya kepada Komarov mengapa dia tidak menolak misi tersebut, dia menjawab: "Jika saya tidak melakukan penerbangan ini, mereka akan mengirim pilot cadangan sebagai gantinya."
Pilot cadangan itu adalah teman dekatnya, Yuri Gagarin. Buku itu mengutip perkataan Komarov. "Itu Yura, dan dia yang akan mati menggantikanku. Kita harus merawatnya,” ujarnya. Dia kemudian menangis.
Komarov benar-benar mengorbankan hidupnya sendiri untuk 'pahlawan Soviet' Yuri Gagarin.
Pada saat peluncuran kapsul, 23 April 1967, jurnalis Rusia Yaroslav Golovanov melaporkan bahwa Gagarin muncul ke situs tersebut dan menuntut untuk mengenakan pakaian antariksa, ingin terbang sebagai gantinya agar dia bisa menyelamatkan temannya, Komarov.
Namun demikian, penerbangan berangkat dengan Komarov di dalamnya.
Kegagalan dimulai segera setelah Soyuz mulai mengorbit Bumi. Daya terganggu, antena gagal dibuka dengan benar, dan navigasi sulit. Peluncuran kapal kedua dengan cepat dibatalkan, membuat Komarov terdampar di luar angkasa dengan sedikit peluang untuk bertahan hidup.
Menurut buku itu, Yuri Gagarin 'sangat tertekan' setelah kematian temannya, merasa bersalah karena dia tidak dapat menghentikan misi ketika dia menyampaikan kekhawatiran - atau malah diizinkan untuk terbang.
Dia meninggal dalam kecelakaan pesawat pada tahun berikutnya sebelum AS mencapai bulan pada 1969.
(Susi Susanti)