Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kaum Muda China Muak Kejar Sukses, Pilih 'Rebahan' Akibat Persaingan Ketat Sejak Lahir

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Rabu, 16 Juni 2021 |07:08 WIB
Kaum Muda China Muak Kejar Sukses, Pilih 'Rebahan' Akibat Persaingan Ketat Sejak Lahir
Ilustrasi anak muda di China (Foto: Reuters)
A
A
A

  • Frustasi terhadap orang kaya

China saat ini menjadi negara yang berisi orang-orang kaya terbesar kedua di dunia. Tapi juga rumah bagi sekitar 600 juta orang yang memiliki pendapatan bulanan sekitar 1.000 yuan atau Rp2,1 juta.

Kesenjangan yang besar ini telah meningkatkan kebencian anak muda terhadap bos mereka. Dan ada perasaan yang berkembang di antara anak-anak muda, bahwa perjuangan mereka tidak dipahami oleh mereka yang berada di atas.

Su Mang, seorang wirausaha dan mantan pemimpin redaksi Harper's Bazaar edisi China telah mendapat reaksi keras setelah dia mengatakan bahwa involusi adalah "jurang antara keinginan dan kemalasan".

Dia kemudian meminta maaf, tapi dampaknya sudah meluas.

"Jika para bos bisa terhubung dengan orang-orang yang bekerja untuk mereka, 996 tidak akan ada, begitu juga dengan involusi," tulis sebuah komentar yang mengacu pada budaya di dunia bisnis China yang bekerja dimulai dari pukul 9 pagi hingga 9 malam, enam hari seminggu.

"Para kapitalis seharusnya bungkam," tulis komentar lain.

Miliarder Jak Ma sebelumnya mendukung budaya 996, dan menyebutnya sebagai "berkah".

Hal ini, ditambah lagi dengan penyelidikan perusahaannya, Alibaba yang sedang berlanjut, membuat reputasinya jatuh dari seorang panutan menjadi "kapitalis penghisap darah", seperti digambarkan sejumlah orang di internet.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement