MAKAU — Makau pada Rabu (16/6/2021), mengatakan pihaknya menutup kantor perwakilannya di Taiwan, menyusul tetangganya Hong Kong yang melakukan langkah yang sama bulan lalu sebagai protes atas dukungan Taipei untuk para aktivis prodemokrasi.
Hong Kong dan Makau adalah kota-kota "semiotonom" di China, meskipun kebijakan luar negeri semuanya diputuskan oleh Beijing dan pemerintah pusat memiliki peran yang semakin langsung dalam menentukan bagaimana kedua bekas koloni itu dijalankan dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Hong Kong Kirim 500 Polisi Gerebek Media Pro Demokrasi, 5 Orang Ditangkap
Dalam sebuah pernyataan singkat, Makau mengumumkan bahwa Delegasi Ekonomi dan Budayanya di Taiwan akan menangguhkan sementara operasi mulai 19 Juni.
Sebagai tanggapan, Dewan Taiwan untuk Urusan China Daratan menyatakan "penyesalan mendalam atas keputusan sepihak pemerintah Makau," dan mengatakan akan terus membuka kantor perdagangannya di pusat perjudian China itu.
Makau tidak memberikan alasan untuk penutupan tersebut. Tapi pernyataannya hampir sama dengan pernyataan Hong Kong bulan lalu.
BACA JUGA: Hampir 5.000 Warga Hong Kong Daftarkan Diri untuk Visa Inggris
Pengumuman Hong Kong itu kemudian diikuti oleh pernyataan pemerintah Hong Kong yang mengukuhkan penutupan itu memang bersifat politis.
Taiwan, menurut pernyataan Hong Kong, telah berulang kali "sangat ikut campur" dalam urusan kota itu dan "menciptakan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki" dalam hubungan mereka.
Hong Kong dan Makau mematuhi pandangan China yang otoriter bahwa Taiwan yang demokratis dan memiliki pemerintahan sendiri adalah bagian dari wilayahnya dan suatu hari harus direbut, dengan kekerasan jika perlu.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News