Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peneliti Deteksi Penurunan IQ pada Pasien yang Pulih dari Covid-19

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 26 Juli 2021 |14:54 WIB
Peneliti Deteksi Penurunan IQ pada Pasien yang Pulih dari Covid-19
Foto: Reuters.
A
A
A

LONDON - Penurunan kecerdasan (IQ) yang signifikan terdeteksi pada pasien yang pulih dari virus corona. Hal ini terutama terjadi di antara mereka yang memiliki kasus Covid-19 yang parah, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di Inggris pekan lalu.

Penelitian yang diterbitkan pada 22 Juli di jurnal The Lancet EclincalMedicine itu menunjukkan bahwa mereka yang sebelumnya tertular virus corona mendapat skor lebih rendah pada tes kecerdasan dan penilaian kognitif dibandingkan mereka yang tidak pernah terinfeksi.

BACA JUGA: Pria yang Mengejek Vaksin Covid-19 Meninggal Dunia Usai Terpapar Virus 

Sebelum wabah virus corona menyebar ke seluruh dunia, Adam Hampshire, ahli saraf kognitif di Imperial College London mulai bekerja dengan BBC dalam studi kognitif nasional untuk menentukan tingkat umum kecerdasan Inggris.

Pada Mei, ketika pandemi telah memaksa negara-negara di seluruh dunia untuk mengunci dan menutup perbatasan mereka, Hampshire dan timnya memasukkan pertanyaan terkait Covid-19 ke dalam survei untuk menentukan apakah penyakit itu akan memiliki efek jangka panjang pada kemampuan kognitif.

“Pada saat penulisan, kami telah mengumpulkan data tes kognitif dan kuesioner yang komprehensif dari sebagian besar masyarakat umum, terutama di Inggris, sebagai bagian dari Great British Intelligence Test - sebuah proyek kolaboratif dengan BBC2 Horizon,” kata para peneliti itu sebagaimana dilansir Al Arabiya.

BACA JUGA: Viral, Presiden Turki Erdogan Terekam Tidur Saat Sampaikan Pesan Idul Adha

“Selama Mei, di puncak penguncian Inggris, kami memperluas kuesioner untuk memasukkan pertanyaan yang berkaitan dengan dampak pandemi, termasuk penyakit Covid-19 yang dicurigai atau dikonfirmasi, di samping perincian persistensi dan tingkat keparahan gejala, kondisi medis yang sudah ada sebelumnya yang relevan. , dan ukuran depresi, kecemasan, dan stres pasca-trauma,” tambah mereka.

Para peneliti melihat data dari 81.337 orang di seluruh Inggris dan disesuaikan dengan berbagai faktor, termasuk usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, bahasa pertama, dan variabel lainnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement