Saat ini masih ada 2.500 tentara AS di Irak yang memusatkan perhatian untuk melawan sisa-sisa ISIS. Peran AS di Irak akan bergeser sepenuhnya ke pelatihan dan menasihati militer Irak untuk membela diri.
Perubahan itu diperkirakan tidak akan berdampak besar, mengingat AS sudah mulai fokus pada pelatihan pasukan Irak.
(Baca juga: Macan Tutul Salju Langka Positif Terpapar Covid-19)
Koalisi pimpinan AS menginvaksi Irak pada Maret 2003 berdasarkan tuduhan bahwa pemimpin Irak saat itu, Saddam Hussein, memiliki senjata pemusnah massal. Saddam digulingkan dari kekuasaan, tapi senjata semacam itu tak pernah ditemukan.
(Susi Susanti)