WASHINGTON - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melancarkan sebuah kampanye intensif terhadap Kejaksaan Agung AS dan mendesak badan itu untuk mengubah kekalahan dirinya dalam pemilihan dalam minggu-minggu terakhir masa jabatannya.
Hal itu diungkapkan oleh pemimpin badan itu dalam kesaksiannya dengan para anggota kongres, seperti dikatakan oleh seorang senator Demokrat senior pada Minggu (8/8/2021).
BACA JUGA: Perusahaan Mantan Presiden AS Donald Trump Didakwa Atas Tuduhan Penggelapan Pajak
Mantan pejabat jaksa agung, Jeffrey Rosen, memberikan kesaksian “sangat berharga” selama sidang tertutup selama tujuh jam pada Sabtu (7/8/2021), dimana dia menuduh Trump berusaha mengubah hasil pemilihan, kata Ketua Komite Judisial Senat kepada CNN.
Menurut Durbin, Rosen memberi kesaksian bahwa Trump secara langsung menekan dirinya untuk secara bohong mengatakan bahwa penyelidikan kecurangan pemilihan yang sedang berlangsung menimbulkan keraguan akan kemenangan Presiden Joe Biden.
“Ini nyata, sangat nyata, dan sangat spesifik,” kata Durbin tentang tekanan dari Trump pada diri Rosen. “Mantan presiden itu tidak berbasa-basi kalau dia menginginkan sesuatu.”
Durbin, Demokrat dari Illinois, yang mengetuai Komite Judisial Senat, memuji Rosen, seorang pengacara konservatif, atas kerja samanya dengan penyelidikan komite kedalam perilaku Trump pasca pemilihan.
“Menurut saya sejarah akan menilai Rosen secara ramah setelah ini semua berakhir,” kata Durbin. “Untung Amerika memiliki seseorang seperti Rosen dalam posisi itu.”
BACA JUGA: Heboh! Nelayan Tangkap Ikan Bergigi Mirip Manusia, Seperti Pakai Gigi Palsu
Kesaksian Rosen datang satu minggu setelah komite di DPR merilis dokumen Kejaksaan Agung yang menunjukkan Trump mendesak pejabat tinggi di badan itu untuk secara berbohong mengklaim bahwa kekalahannya dalam pemilihan merupakan kecurangan.
"Bilang saja bahwa pemilu itu korup + sisanya serahkan kepada saya dan anggota Kongres R.," kata Trump kepada Rosen, dalam pembicaraan telepon pada 27 Desember, demikian menurut catatan tulisan tangan yang dibuat oleh pembantu Rosen.
Catatan itu memperlihatkan Rosen memberitahu Trump bahwa badan yang dipimpinnya tidak bisa dan tidak akan mau “mengubah hasil dari pemilihan.”