Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Taliban Berkuasa, Aktivis Wanita Tidak Akan Tinggalkan Afghanistan, Apa Sebabnya?

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 20 Agustus 2021 |08:32 WIB
Taliban Berkuasa, Aktivis Wanita Tidak Akan Tinggalkan Afghanistan, Apa Sebabnya?
Aktivis wanita di Afghanistan (Foto: Twitter)
A
A
A

  • 'Tidak ada waktu untuk panik'

Namun Seraj yakin ada solusi untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru demi kondisi yang lebih baik bagi perempuan dan anak.

"Sebelum ini, sebelum era Taliban, baik dunia maupun orang-orang di negara ini tidak benar-benar melihat kekuatan perempuan Afghanistan," ucapnya.

"Mereka tidak pernah memaksimalkan potensi perempuan, mereka tidak pernah melibatkan kami sebagaimana mestinya. Jadi semoga orang-orang Taliban melakukannya,” lanjutnya.

"Jika mereka melakukannya, maka kami akan baik-baik saja. Jika tidak, asalkan keamanan mereka terjamin, para perempuan muda akan baik-baik saja, maka saya akan baik-baik saja," ujarnya.

Seraj berkata dia tidak takut pada Taliban dan tidak boleh menyerah saat ini.

"Tidak ada waktu untuk panik. Tidak ada waktu untuk kasihan. Tidak ada waktu untuk drama," tuturnya,

Namun dia menggambarkan kemarahan dan kekecewaannya terhadap pemerintah AS dan negara Barat lainnya. Menurutnya, negara-negara itu pergi begitu saja dan menyerahkan warga Afganistan ke tangan Taliban.

"Saya tidak bisa memberi tahu Anda betapa marahnya saya saat itu. Saya tidak bisa memberi tahu Anda betapa kecewanya saya pada dunia internasional, kami ditinggalkan pada saat-saat terakhir," ungkapnya.

Ditanya apakah dia takut dianiaya karena bekerja dengan lembaga internasional dan mewakili 'campur tangan asing' selama 20 tahun terakhir, Seraj berkata, "tidak sama sekali".

"Apa yang saya wakili adalah Afghanistan yang sebenarnya. Saya selalu melakukan itu. Selalu. Saya pikir beberapa dari mereka [Taliban], setidaknya, tahu itu," ucapnya.

Beberapa orang mungkin menganggap keputusan Seraj sangat berani. Tapi dia tidak setuju.

"Saya bukan seorang martir. Saya bukan perempuan yang sangat berani. Namun pada saat yang sama, saya percaya pada tanggung jawab dan saya memiliki tanggung jawab untuk orang-orang saya,” tuturnya.

"Saya seorang perempuan Afghanistan dan saya ingin tinggal di negara saya dan berada di sini, tepat di sebelah mereka,” ujarnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement