SUBANG - Polisi terus berusaha mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. Penyidik dari Kepolisian melakukan analisis digital terhadap telepon genggam dan provider korban dan keluarga.
"Itu masalah hilang atau tidaknya (HP korban) saya belum monitor, tapi hasil-hasil tersebut menjadi konsumsi penyidik. Kita tidak bisa menyampaikan kepada umum hasil-hasilnya, tapi penyidik masih mendalami, menganalisa hasil-hasil yang didapat," ungkap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Meski begitu, Erdi tidak merinci telepon genggam milik siapa saja yang dianalisa penyidik untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis itu.
"Semuanya sedang dianalisa dari HP yang diminta oleh penyidik ada beberapa orang," katanya.
Baca juga:Â NIK Presiden Jokowi Tersebar di Medsos, Ini Tanggapan Istana
Baca juga:Â Tarif Air Turun dari Rp25 Ribu Jadi Rp1.050, Anies : Untuk Keadilan Sosial
Dia melanjutkan, penyidik saat ini masih mempelajari modus pelaku yang dikaitkan dengan bukti-bukti dan petunjuk yang didapat.
"Nah, rangkaian ini harus dianalisa semuanya supaya kita bisa menentukan siapa nanti pelaku-pelaku yang patut dicurigai," jelasnya.
Erdi menyebutkan, hingga kini, total sudah ada 23 saksi yang dimintai keterangan. Beberapa saksi kunci bahkan sudah dihadirkan lagi dalam rekonstruksi kedua yang dilakukan beberapa hari lalu.
"Orang-orang yang mengetahui kejadian tersebut (dihadirkan dalam rekonstruksi). Saksi-saksi sampai sekarang masih berjumlah 23 orang," sebutnya.
Dalam rekonstruksi kedua itu, kata Erdi, polisi ingin memastikan apakah ada perubahan keterangan yang diberikan para saksi atau tidak.
"Rekonstruksi kedua itu untuk memastikan kembali apa yang sudah diberikan keterangan itu ada perubahan atau tidak karena itu menyangkut masalah pembuktian, petunjuk, dan alibi waktu yang didapat dari keterangan mereka-mereka yang sudah diperiksa, makanya dilakukan rekonstruksi kedua," jelasnya.