SEOUL - Sebuah think tank militer Korea Utara pada Senin (20/9/2021) mengejek rudal balistik yang diluncurkan kapal selam yang baru-baru ini diuji Korea Selatan sebagai senjata yang kikuk dan belum sempurna. Meski begitu, Pyongyang memperingatkan bahwa pengembangan lebih lanjut senjata itu akan memicu kembali ketegangan antara kedua negara bertetangga.
Baik Korea Selatan maupun Korea Utara, yang telah mengembangkan senjata yang semakin canggih di tengah upaya yang terhenti untuk meredakan ketegangan di kawasan Semenanjung Korea. Pada Rabu (15/9/2021) Korea Utara baru saja menguji kembali rudal balistik barunya.
BACA JUGA: Korut Sukses Uji Coba Rudal yang Diluncurkan dari Kereta Api
Dalam sebuah komentar yang dilansir kantor berita KCNA, Kepala Akademi Ilmu Pertahanan Nasional Korea Utara, Jang Chang Ha mengatakan bahwa foto-foto media dari rudal Korea Selatan menunjukkan senjata itu "ceroboh". Menurutnya, senjata itu bahkan tidak berbentuk rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM).
Rudal itu tampaknya merupakan versi rudal balistik permukaan-ke-permukaan Hyunmoo Selatan dengan bagian hulu ledak tiruan dari K-15 SLBM India, kata Jang sebagaimana dilansir Reuters.
Foto-foto tes menunjukkan bahwa Korea Selatan belum mencapai teknologi kunci untuk peluncuran bawah air termasuk analisis aliran fluida yang rumit, katanya.
BACA JUGA: Kembangkan Senjata untuk Hadapi Korut, Korsel Uji Coba Rudal Balistik Kapal Selam Pertama
"Singkatnya, itu harus disebut pekerjaan yang kikuk," kata Jang. "Jika itu memang SLBM, itu hanya akan berada dalam tahap bayi yang belum sempurna."
Kementerian pertahanan Korea Selatan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Jang mengatakan senjata itu belum mencapai fase di mana ia memiliki nilai strategis dan taktis dan dengan demikian akan menimbulkan ancaman bagi Utara. Tetapi, dia mempertanyakan maksud dari pengembangan rudal yang sedang berlangsung di Selatan.