KABUL - Pemerintahan Taliban pada Selasa (21/9) mengatakan tidak ada bukti bahwa para militan ISIS ataupun Al Qaeda berada di Afghanistan.
Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah ISIS menyatakan diri sebagai pelaku serangkaian serangan bom di kota wilayah timur, Jalalabad.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membantah tuduhan bahwa Al Qaeda masih berada di Afghanistan.
Ia mengulang janji Taliban bahwa negara-negara ketiga tidak akan mengalami serangan oleh gerakan-gerakan militan dari Afghanistan.
 (Baca juga: Qatar Peringatkan Jangan Isolasi Taliban dalam Pidato di PBB)
"Kami tidak melihat ada seorang pun di Afghanistan yang punya kaitan dengan Al Qaeda," kata Mujahid saat konferensi pers di Kabul.
"Kami berkomitmen pada fakta, bahwa dari Afghanistan, tidak ada negara yang menghadapi bahaya," ujarnya.
Dia juga menegaskan ISIS tidak berada di Afghanistan. "ISIS yang berada di Irak dan Suriah, di sini tidak ada. Tapi, beberapa orang yang mungkin adalah warga Afghanistan bisa saja sudah menganut mental ISIS, fenomena yang tidak didukung masyarakat," katanya.
 Baca juga: Taliban Umumkan Deputi Menteri di Pemerintahan yang Semua Anggotanya Lelaki)
"Pasukan keamanan Emirat Islam siap dan akan menghentikan mereka," katanya.
Sejak menggulingkan pemerintahan Afghanistan dukungan negara-negara Barat pada Agustus, Taliban menghadapi tekanan masyarakat internasional untuk memutuskan hubungan dengan Al Qaida.
Al Qaeda adalah kelompok yang berada di balik serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat (AS).
Taliban saat ini juga terpaksa menghadapi serentetan serangan, yang dinyatakan dilakukan oleh sebuah cabang ISIS.
Follow Berita Okezone di Google News