Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pabrik Peluru Alami Kerugian Signifikan Usai Pemberlakuan Sanksi 'Navalny' AS

Vanessa Nathania , Jurnalis-Kamis, 14 Oktober 2021 |16:25 WIB
Pabrik Peluru Alami Kerugian Signifikan Usai Pemberlakuan Sanksi 'Navalny' AS
Ilustrasi peluru (Foto: Sputnik)
A
A
A

RUSIA - Produsen peluru senjata Rusia untuk senjata api milik sipil mungkin mengalami penurunan keuntungan yang signifikan di tengah sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) yang membatasi “impor permanen” senjata ringan dan amunisi ke AS.

Langkah-langkah sanksi yang diberlakukan pada 7 September lalu ini dapat berdampak besar pada pengiriman pabrikan Rusia ke AS, yang melebihi USD100 juta (Rp1,4 triliun) per tahun. Importir AS diketahui membeli lebih dari 765 juta butir amunisi dari Rusia pada 2020.

Sanksi tersebut membatasi “impor permanen” senjata kecil dan amunisi ke AS dengan secara otomatis menolak memberikan lisensi baru kepada importir Amerika yang ingin membeli dari Rusia, yang berarti perusahaan terjebak dengan kesepakatan yang ada. Menurut harian RBK, sanksi pembatasan ini dapat menyebabkan eksportir Rusia menarik diri dari pasar AS sepenuhnya.

(Baca juga: Perjalanan Pertama ke Luar Negeri, Biden Peringatkan Rusia Akan Hadapi Konsekuensi Kuat)

Berbicara kepada Izvestia, pengacara ahli Yuri Kapshtyk mencatat bahwa pabrik-pabrik Rusia akan mampu bertahan meskipun kehilangan pasar AS, dengan mengatakan bahwa hampir semua perusahaan mandiri dan menghasilkan banyak uang dari pesanan negara, serta pasar ekspor lainnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement