Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pabrik Peluru Alami Kerugian Signifikan Usai Pemberlakuan Sanksi 'Navalny' AS

Vanessa Nathania , Jurnalis-Kamis, 14 Oktober 2021 |16:25 WIB
Pabrik Peluru Alami Kerugian Signifikan Usai Pemberlakuan Sanksi 'Navalny' AS
Ilustrasi peluru (Foto: Sputnik)
A
A
A

 (Baca juga: Pengadilan Rusia Resmi Larang Organisasi Navalny, Dicap Ekstremis)

Pembatasan itu diberlakukan sebagai reaksi atas dugaan peracunan terhadap tokoh oposisi dukungan Barat yang dipenjara, Alexey Navalny, yang diyakini ashington telah menjadi sasaran upaya pembunuhan oleh pemerintah di Moskow. Menurut Departemen Luar Negeri AS, Rusia melanggar Undang-Undang Pengendalian Senjata Kimia dan Biologis dan Penghapusan Perang tahun 1991, yang digunakan sebagai pembenaran untuk sanksi. Sanksi tersebut secara resmi berlaku selama satu tahun tetapi dapat diperpanjang.

Pada Agustus tahun lalu, Navalny jatuh sakit dalam penerbangan ke Moskow dari Kota Tomsk di Siberia. Setelah pendaratan darurat paksa di Omsk, dia dibawa ke rumah sakit. Beberapa hari kemudian, atas permintaan keluarganya, dia diterbangkan ke Jerman dan dirawat di Klinik Charite Berlin. Menurut dokter yang merawatnya di Jerman, Navalny terkena racun saraf Novichok, dan banyak negara Barat menuduh negara Rusia berada tepat di balik dugaan keracunan tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement