CHINA - China telah membantah laporan bahwa mereka menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir awal tahun ini. China bersikeras bahwa itu adalah pemeriksaan rutin pesawat ruang angkasa.
Laporan awal di surat kabar Financial Times memicu kekhawatiran di Washington, Amerika serikat (AS). Intelijen AS dilaporkan terkejut dengan hal ini.
Rudal hipersonik jauh lebih cepat dan lebih gesit daripada yang normal, yang berarti lebih sulit untuk dicegat. Pengujian ini terjadi ketika kekhawatiran tumbuh di sekitar kemampuan nuklir China.
(Baca juga: China Dilaporkan Uji Coba Rudal Hipersonik Berkapasitas Nuklir)
Pada Senin (18/10), juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan kepada media briefing bahwa tes rutin telah dilakukan pada Juli lalu untuk memverifikasi berbagai jenis teknologi pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali.
"Ini bukan rudal, ini pesawat luar angkasa," katanya.
"Ini sangat penting untuk mengurangi biaya penggunaan pesawat ruang angkasa,” lanjutnya.
(Baca juga: Perdana, Rusia Uji Tembak Rudal Hipersonik dari Kapal Selam)
Zhao menambahkan bahwa banyak negara telah melakukan tes serupa di masa lalu. Ketika ditanya apakah laporan Financial Times tidak akurat, dia menjawab "ya".
Laporan pada Sabtu (16/10) mengutip lima sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan sebuah rudal hipersonik telah diluncurkan pada musim panas. Laporan itu menyebutkan rudal tersebut terbang melalui ruang orbit rendah sebelum meluncur turun dan nyaris kehilangan targetnya.
“Tes tersebut menunjukkan bahwa China telah membuat kemajuan luar biasa pada senjata hipersonik dan jauh lebih maju daripada yang disadari para pejabat AS,” tulis laporan itu.