JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara atau KTT ASEAN resmi dibuka pada Senin (25/10/2021). Pada hari pertama, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pembukaan kembali perbatasan antarnegara di kawasan tersebut untuk memulihkan perekonomian pascapandemi.
Belum jelas apakah perwakilan Myanmar akan hadir, setelah para menteri luar negeri ASEAN pekan lalu mencoret pemimpin pemerintahan junta Myanmar dari pertemuan tahunan tersebut.
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Pandemi Momentum Dorong Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan di ASEAN
Presiden Joko Widodo menyerukan pembukaan kembali perbatasan di kawasan ASEAN. Hal itu diungkapkannya saat berbicara secara virtual pada KTT ASEAN 2021 pada Senin.
Jokowi menegaskan perlunya penerapakan Kerangka Kerja Pengaturan Koridor Perjalanan ASEAN yang diprakarsai Indonesia. Ia menekankan pentingnya masyarakat untuk dapat kembali melakukan perjalanan antarnegara guna menghidupkan kembali ekonomi di kawasan.
“Jika semua negara ASEAN langsung memfasilitasi pergerakan massa dengan aman, roda perekonomian dapat segera berputar. Indonesia juga telah secara bertahap membuka kembali Bali untuk kegiatan wisata secara aman dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.
BACA JUGA: Tak Undang Wakil Junta Militer Myanmar di KTT, Menlu RI Nilai Keputusan ASEAN Tepat
Pada kesempatan yang sama, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyerukan inklusivitas dalam perdagangan bisnis antara negara persemakmuran itu dengan ASEAN. Seruan itu mencerminkan harapan Trudeau terkait pemulihan pascapandemi. "Kita harus memastikan agar lebih banyak pengusaha – terutama perempuan, anak muda, masyarakat adat, LGBTQ2, minoritas yang terlihat dan pengusaha lain yang kurang terwakili – terlibat dan mendapat manfaat dari kegiatan perdagangan," ujarnya.
Selain Trudeau, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, juga berbicara dalam forum tahunan itu sebagai mitra dialog baru ASEAN, di mana ia menekankan pentingnya investasi hijau demi masa depan yang berkelanjutan.