JAKARTA – Sejumlah isu kawasan dibahas dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) dengan Menlu Malaysia pada Senin (18/10/2021) jelang pertemuan tingkat tinggi (KTT) ASEAN pekan depan.
Dalam pertemuan ini kedua menlu membahas kembali isu-isu di kawasan ASEAN yang masih perlu diperhatikan lebih dan akan menjadi agenda utama dalam KTT ASEAN mendatang, termasuk isu terkait arsitektur ketahanan kesehatan dan terkait Myanmar. Isu kawasan lain, termasuk terkait dengan Afghanistan dan pengungsi Rohingya juga mendapat perhatian.
BACA JUGA: ASEAN Sepakat Tak Undang Pemimpin Junta Myanmar dalam KTT
Terkait isu Myanmar, pada 15 Oktober ASEAN telah melakukan pertemuan darurat para menlu untuk membahas mengenai implementasi terkait lima poin kesepakatan yang sudah dibuat oleh ASEAN untuk Myanmar. Namun, pertemuan itu menyimpulkan bahwa tidak ada perubahan signifikan yang dilakukan junta militer Myanmar untuk mengimplementasikan lima poin kesepakatan tersebut.
“Upaya kita sebagai satu keluarga (ASEAN) tidak mendapatkan respons yang baik dari militer Myanmar,” kata Menlu Retno.
BACA JUGA: Indonesia dan Malaysia Bahas Pengaturan Pengakuan Sertifikat Vaksin
Karena penilaian terhadap junta militer Myanmar ini, ASEAN memutuskan hanya akan mengundang wakil non-politis dari Myanmar atas dasar penghormatan pada prinsip “Non-Interference” dan pentingnya menghormati prinsip lain dalam piagam ASEAN, seperti demokrasi, pemerintahan yang baik, penghormatan akan HAM, dan pemerintahan yang konstitusional. Keputusan ini juga dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi pemerintah Myanmar mengembalikan demokrasi melalui proses politik yang inklusif.
“Keputusan ini, saya kira menjadi keputusan yang tepat,” kata Menlu Retno menanggapi langkah ASEAN tersebut.