"Duduk paling belakang di bus pertama. Pas mau jalan itu kaya bunyi meledak. Saya kira handphone meledak taunya kaca pecah. Pas mau bangun dari kursi saya pegang tulang kaki kaya ke dalem (patah)," tuturnya.
Kendati demikian, Hilaludin bersyukur dapat lepas dari maut yang mengintai saat kecelakaan berlangsung. Setelah mendapati kakinya patah, Hilaludin dilarikan ke Rumah Sakit Budhi Asih untuk mendapatkan perawatan medis.
"Saya waktu itu digotong dipindahkan ke mobil dan dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah selamat dan semua biaya perawatan ditanggung TransJakarta," katanya.
Baca juga: Polisi Visum Sopir TransJakarta Tabrakan, Nihil Zat Adiktif dan Psikotropika
(Fakhrizal Fakhri )