LAGOS - Tim penyelamat pada Selasa (2/11/2021) menyisir puing-puing sebuah gedung tinggi di ibu kota komersial Nigeria, Lagos, sehari setelah bangunan itu runtuh saat sedang dibangun. Korban tewas dalam insiden ini dilaporkan mencapai 16 orang, bertambah dari empat orang yang dilaporkan sebelumnya.
Pemerintah Negara Bagian Lagos mengatakan telah menempatkan kepala arsitek bangunan itu dalam skorsing tanpa batas waktu dan meluncurkan penyelidikan independen tentang penyebab runtuhnya bangunan yang akan menjadi blok apartemen kelas atas itu.
BACA JUGA: Gedung Bertingkat Sedang Dibangun Ambruk, Setidaknya 4 Orang Tewas, Puluhan Terjebak
Layanan darurat bersiap untuk pekerjaan malam kedua, peralatan pemindahan tanah mengangkat bongkahan batu di lokasi di lingkungan kelas atas Ikoyi. Trailer besar dibawa untuk membantu memindahkan puing-puing, menghalangi salah satu jalan utama Ikoyi.
Runtuhnya bangunan sering terjadi di negara terpadat di Afrika, di mana peraturan tidak ditegakkan dengan baik dan bahan bangunan sering di bawah standar.
Pemerintah Negara Bagian Lagos telah menutup lokasi pembangunan pada Juni karena gagal memenuhi persyaratan struktural dan menuntut anomali itu diperbaiki sebelum konstruksi dapat dilanjutkan, kata Wakil Gubernur Lagos Obafemi Hamzat dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters. Dia tidak mengatakan apakah masalah itu telah diperbaiki.
Setidaknya 25 Orang Tewas Akibat Ledakan Penyulingan Minyak di Nigeria
Enam belas mayat, termasuk asisten pemilik gedung, telah ditemukan sejauh ini sementara sembilan orang telah ditarik keluar hidup-hidup, kata layanan darurat, ketika ekskavator menyaring puing-puing dari tumpukan beton yang hancur dan logam bengkok di mana bangunan itu pernah berdiri.
Hamzat mengatakan jumlah orang yang terperangkap tidak diketahui tetapi wawancara dengan pekerja menunjukkan hingga 40 orang berada di lokasi ketika bangunan runtuh, jauh lebih rendah dari angka awal 100 yang diberikan oleh saksi pada Senin (1/11/2021).