Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Legenda Kerajaan Perempuan dan Kisah Survival 2 Jenderal Kopassus di Belantara Papua

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Senin, 15 November 2021 |17:34 WIB
Legenda Kerajaan Perempuan dan Kisah <i>Survival</i> 2 Jenderal Kopassus di Belantara Papua
Prajurit Kopassus/ kopassus.mil.id
A
A
A

Setelah terdampar di tengah rimba hampir sebulan lamanya, pada 25 November akhirnya pesawat Dakota menurunkan enam perahu karet untuk menyusuri Sungai Meitanyeh menuju Sungai Inderberg dan berakhir di Sungai Mamberamo. Baru pada tanggal 5 Desember tim siap mengarungi Sungai Meitanyeh yang pada waktu itu amat deras karena musim hujan.

Gaisseau yang sudah memiliki pengalaman arung jeram di Amazon merasa percaya diri dengan kemampuannya dan memilih turun terakhir dengan perahu karet terkecil. Sungai Meitanyeh seakan merasa diremehkan, semua perahu karet terguling tidak sampai 200 meter dari titik awal. Betul, semua anggota tim mengenakan pelampung, tetapi tidak satu pun mengenakan helm.

Walhasil, Gaisseau sendiri tidak sadarkan diri sampai tiga kali karena kepalanya terantuk batu. Perahu karet Zodiac yang ditumpangi Kapten Feisal dan Lettu Sintong melaju tidak terkontrol sampai jatuh di air terjun dan terperangkap pusaran air, sebelum akhirnya para penumpang terpental dengan kekuatan tinggi keluar Zodiac.

Kapten Feisal berenang susah payah menuju ke pinggir sungai, sementara Lettu Sintong yang badannya terikat dengan perahu karet menolak melepaskan diri untuk berenang ke tepian karena berkeras untuk tidak terpisahkan dari radio, AK-47, dan dokumen Lembah X. Ia pun terseret ikut perahu hampir satu kilometer. Dari insiden Sungai Meitanyeh, tidak ada satupun hasil dokumentasi dan alat kru film yang dapat diselamatkan.

Perjalanan panjang kru film selama berbulan-bulan gagal, tetapi operasi kemanusiaan yang merupakan tujuan utama TNI berhasil dilakukan dan semua anggota selamat. Tim Lembah sudah hampir hilang motivasi untuk meneruskan perjalanan, tetapi airstrip (landasan pacu) terdekat dari lokasi mereka hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama tujuh bulan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement