Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Filipina Tuduh China Intimidasi Laut China Selatan yang Disengketakan

Agregasi VOA , Jurnalis-Rabu, 24 November 2021 |05:19 WIB
Filipina Tuduh China Intimidasi Laut China Selatan yang Disengketakan
Kapal China terlihat di Laut China Selatan yang disengketakan (Foto: Philippine Coast Guard/National Task Force-West Philippine Sea/AP)
A
A
A

"Ini tidak baik untuk hubungan antara negara kita dan kemitraan kita,” lanjutnya.

Pernyataan Duterte luar biasa kuat untuk seorang pemimpin yang telah memupuk hubungan yang lebih hangat dengan Beijing sejak mengambil alih kekuasaan pada 2016 dengan harapan mendapatkan investasi dan perdagangan yang dijanjikan.

Ketegangan di perairan yang kaya sumber daya alam itu telah meningkat dalam sepekan terakhir setelah kapal penjaga pantai China menembakkan meriam air ke kapal-kapal Filipina yang mengirimkan pasokan ke pasukan marinirnya di Dangkalan Thomas Kedua di Kepulauan Spratly yang diperebutkan.

Manila menyatakan kemarahannya atas serangan yang memaksa kapal-kapal Filipina itu untuk membatalkan misi mereka. Namun Beijing mengatakan kapal-kapal itu telah memasuki perairannya tanpa izin.

China mengklaim hampir semua jalur perairan itu. Klaim China atas perairan yang dilintasi perdagangan bernilai triliunan dolar setiap tahunnya itu bersaingan dengan klaim-klaim dari Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Beijing telah mengabaikan putusan Pengadilan Arbitrase yang berbasis di Den Haag pada 2016 yang menyatakan bahwa klaim historis China tidak berdasar atas jalur perairan itu.

Setelah China menduduki karang Mischief pada pertengahan 1990-an, Filipina menempatkan kapal Angkatan Lautnya di dekat Dangkalan Thomas Kedua untuk menegaskan klaim teritorial Manila. Sejumlah anggota pasukan marinir Filipina di tempatkan di sana.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement