Seperti diketahui, mengenakan jilbab telah menjadi kewajiban bagi wanita di Iran sejak revolusi Islam pada tahun 1979, sebuah aturan yang ditegakkan oleh polisi moralitas negara.
Sementara itu, di tempat lain di Afghanistan, para wanita memposting foto diri mereka dalam pakaian asli Afghanistan sebagai protes terhadap burqa penutup wajah yang telah diwajibkan oleh Taliban.
Penata rias kelahiran Afghanistan Marjan Yahia, 28, sekarang tinggal di Kanada dan dapat dengan bebas mem-posting gambar dirinya mengenakan pakaian dan riasan pilihannya tanpa takut akan "polisi moral" Taliban yang kejam.
“Ini adalah pakaian tradisional Afghanistan, yang saya kenakan dengan bangga, yang bisa saya pakai dengan damai di sini sementara para wanita di rumah saya di Afghanistan dipaksa untuk menutupi diri mereka sendiri,” tulisnya.
“Saya mendukung para wanita Afghanistan, yang telah, dan terus menderita di tangan Taliban,” lanjutnya.
(Susi Susanti)