LUMAJANG - Bantuan relawan untuk evakuasi terus berdatangan di hari keenam erupsi Gunung Semeru. Tak hanya dari kepolisian, Tentara Nasional Indonesia TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), beberapa relawan juga datang ke kawasan yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
Tampak pada Kamis (9/12) siang, sejumlah relawan dari komunitas Guyub Rukun Dusun Ramban, Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur membantu korban letusan Gunung Semeru di kawasan Umbulan, Dusun Sumbersari untuk mencari harta benda yang tertimbun material vulkanik.
Mereka terlihat berbaur dengan relawan - relawan lain yang sudah terlebih dahulu tiba. Menariknya bukan kali ini saja aksi relawan dari Dusun Ramban, Desa Baturejo, Ngantang, membantu para korban bencana alam.
Baca juga: 1 Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Kembali Ditemukan
Kepala Dusun Ramban Edi Sunarto mengatakan, bahwa warga Dusun Ramban, Kecamatan Ngantang selalu membantu penanganan bencana yang terjadi di wilayah Jawa Timur.
“Kami membantu di sini, tidak hanya menyaksikan kemudian berfoto-foto. Kami bekerja membantu warga di sini, yang sedang mencari harta benda mereka,” kata Edi ditemui MNC Portal di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, pada Jumat pagi siang (10/12/2021).
Baca juga: Kisah Bocah Berlari Ketakutan saat Erupsi Gunung Semeru, Selamat dan Bisa Bertemu Orangtua
Ia menerangkan, aksi warganya muncul pertama kali saat erupsi Gunung Kelud pada 2014 lalu. Dimana saat itu, masyarakat dari berbagai elemen membantu penanganan bencana tersebut yang berdampak ke wilayah Kecamatan Ngantang.
Menurutnya, saat itu warga Ngantang merasa berutang budi karena telah dibantu pada masa sulit akibat bencana. Sejak saat itu, warga Ngantang selalu memberikan bantuan kepada wilayah terdampak bencana, untuk meringankan beban warga terdampak bencana.
“Kami pernah merasakan bencana, saat itu kami dibantu. Saya dan teman-teman ingin membalas budi, jadi pada saat terjadi bencana, di manapun, kami akan membantu,” ujarnya.
Komunitas Guyub Rukun Dusun Ramban dalam membantu penanganan dampak letusan Gunung Semeru telah menerjunkan kurang lebih 70 orang. Warga Ngantang tersebut harus menempuh perjalanan selama kurang lebih lima jam untuk tiba di Kecamatan Pronojiwo.
“Kalau bisa kami ingin meringankan beban warga terdampak, membantu dengan tenaga kami, karena kami pernah merasakan ini,” katanya.
Sementara itu, salah seorang warga Dusun Sumbersari yang mendapatkan bantuan dari Komunitas Guyub Rukun, Ricko Ari Ansah mengatakan bahwa para relawan membantu untuk mencari uang senilai Rp 5 juta, sejumlah perhiasan dan surat-surat berharga yang tertinggal pada saat Gunung Semeru meletus.
“Para relawan membantu mencari harta benda berupa uang. Waktu itu saat berlari tidak membawa uang, semua surat-surat kendaraan berharga ada di sini tertimbun, termasuk baju dan ada perhiasan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan Gunung Semeru memuntahkan material vulkanik berupa guguran awan panas dan abu vulkanik saat erupsi pada Sabtu 4 Desember 2021 sore.
Erupsi Gunung Semeru terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, dimana awan panas keluar disertai material vulkanik dimuntahkan mengarah ke Curah Kobokan sejauh 10 - 11 kilometer dari kawah Gunung Semeru.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Hingga Kamis sore 9 Desember 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 43 warga meninggal dunia, sebanyak 104 orang 32 warga luka berat dan 82 warga luka sedang serta ringan, dimana mayoritas mengalami luka bakar.
Para warga ini dirawat di empat fasilitas kesehatan di Kabupaten Lumajang seperti RSUD dr. Haryoto, RS Bhayangkara Lumajang, RS Pasirian, Puskesmas Penanggal, Puskesmas Candipuro, dan beberapa puskesmas lainnya.
Kawasan Umbulan di Dusun Sumbersari terdampak letusan Gunung Semeru cukup parah. Tercatat ada 20 hektare lahan pertanian yang rusak dan puluhan rumah mengalami rusak berat. Selain itu, ratusan warga juga harus mengungsi akibat bencana tersebut.
(Susi Susanti)