Ditambahkan Muhari, berdasarkan laporan per Kamis hari ini, gempa bumi M 7,4 yang berpusat di 7.59 LS dan 122.24 BT itu telah membuat Kecamatan Pasimarannu dan Kecamatan Pasilambena di Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi wilayah yang terdampak paling parah.
BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar mencatat di Kecamatan Passimarannu terdampak sebanyak 203 rumah rusak berat, 565 rumah rusak ringan, 12 bangunan pemerintah rusak, kemudian warga yang mengalami luka berat ada sebanyak 60 orang, 3 ibu hamil dan 1 sudah bersalin di pengungsian. Sementara itu masih ada sebanyak 10.188 orang yang mengungsi di 43 titik pengungsian.
Data dari Kecamatan Pasilambena ada sebanyak 154 rumah rusak berat, 235 rumah rusak ringan dan 12 bangunan pemerintah rusak. Kemudian, 59 warga mengalami luka berat, 54 warga luka ringan, 3 ibu hamil dan 1 sudah melahirkan. Selanjutnya ada 6.405 warga yang masih mengungsi di 61 titik pengungsian.
Sebagian besar warga memilih mengungsi karena masih trauma gempa bumi susulan dan ingatan mereka tentang peristiwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 12 Desember 1992 yang menewaskan 2.500 jiwa.
"Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemkab Kabupaten Selayar telah menerjunkan tim trauma healing untuk mendampingi para warga yang masih mengalami trauma di titik lokasi pengungsian," pungkasnya.
(Arief Setyadi )