TEL AVIV – Israel dilanda wabah flu burung yang telah menewaskan setidaknya 5.200 burung bangau yang bermigrasi dan memaksa petani untuk memusnahkan 500.000 unggas untuk mencegah apa yang disebut sebagai “pukulan terburuk bagi margasatwa liar” dalam sejarahnya.
Bangau yang mati ditemukan pada Minggu (29/12/2021) di Cagar Alam Hula, di Israel utara. Media lokal melaporkan bahwa sekitar 25.000 burung bangau diperkirakan telah mendarat tahun ini di cagar alam yang populer, yang terletak di sepanjang rute utama migrasi burung.
BACA JUGA: Israel Temukan Wabah Flu Burung Dekat Perbatasan Lebanon
Penjaga taman mengenakan pakaian hazmat mengumpulkan ribuan bangkai dari Danau Hula dan daerah terpencil lainnya di cagar alam. Puluhan burung dilaporkan ditemukan sakit hampir 10 hari yang lalu.
“Banyak burung mati di tengah badan air, sehingga sulit untuk dikeluarkan,” kata Uri Naveh, ilmuwan senior di Otoritas Taman dan Alam Israel kepada kantor berita AP. Dia menambahkan bahwa pembersihan situasi belum terkendali dan tim sedang mencari "solusi lain."
BACA JUGA: Rudal Israel Hantam Pelabuhan Utama Suriah, Picu Kebakaran dan Kerusakan Serius
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett bertemu dengan penasihat keamanan dan pakar kesehatan pada Senin (27/12/2021) untuk membahas upaya pencegahan penyebaran flu burung (H5N1). Kantor perdana menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sejauh ini tidak ada penularan manusia yang dilaporkan.
Memperingatkan bahwa "tingkat kerusakan masih belum jelas", dalam sebuah tweet pada Minggu (26/12/2021) Menteri Perlindungan Lingkungan Tamar Zandberg menggambarkan wabah itu sebagai "pukulan terburuk bagi satwa liar dalam sejarah Israel".