Sontak saja pesta ini membuat banyak orang marah karena digelar saat ketika pemerintah Johnson memberlakukan tindakan penguncian yang memisahkan keluarga dan orang-orang terkasih, bahkan di rumah sakit dan di pemakaman.
Hannah Brady, juru bicara kelompok Covid 19 Bereaved Families for Justice, mentweet pada Senin (10/1) bahwa ayahnya telah meninggal empat hari sebelum pesta "BYOB".
“Pada saat itu, semua orang akan tahu bahwa pergi ke pesta itu salah, jadi bagaimana mungkin mereka yang menjalankan negara berpikir itu baik-baik saja?” tulisnya.
Pemimpin Partai Buruh Oposisi Angela Rayner menyebut pertemuan itu "memalukan" dan mengatakan Johson harus malu.
Keberadaan pesta kebun Mei kedua ini disebutkan dalam sebuah posting blog oleh mantan penasihat senior Johnson, Dominic Cummings, yang menuduh Johnson tidak dapat memberlakukan peraturan yang jelas.
Cummings, yang pernah disebut "otak Johnson", yang berperan penting dalam memenangkan suara Brexit untuk meninggalkan Uni Eropa juga tercatat memiliki beberapa ‘dosa’. Selama penguncian pertama, pada Maret 2020, Cummings melanggar aturan ketat dan merusak kepercayaan publik terhadap penanganan pandemi oleh pemerintah. Dia berkendara enam jam ke utara, untuk berlindung di pertanian keluarganya, setelah dia dan istrinya terinfeksi virus corona. Kemudian dia berkendara ke kastil terdekat yang terkenal untuk tamasya.