Korea Utara belum meluncurkan rudal balistik antarbenua atau senjata nuklir sejak 2017, tetapi mulai menguji sejumlah rudal jarak pendek setelah pembicaraan denuklirisasi terhenti setelah pertemuan puncak yang gagal dengan Amerika Serikat pada 2019.
Maraknya uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini membuat AS mendorong PBB untuk memberlakukan sanksi baru, langkah yang ditanggapi keras oleh Pyongyang.
Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara melakukan peluncuran apa pun yang menggunakan teknologi balistik, tetapi bukan rudal jelajah. China dan Rusia baru-baru ini menyerukan penghapusan larangan ekspor patung, makanan laut, dan tekstil Pyongyang, dan menaikkan batas impor minyak sulingan.
Menteri Unifikasi Korea Selatan Lee In-young, yang bertanggung jawab atas hubungan lintas batas, mendesak Korea Utara untuk kembali ke pembicaraan dan tidak meningkat ketegangan lebih jauh.