SEOUL - Korea Utara pada Selasa (25/1/2022) menembakkan dua rudal jelajah ke laut lepas pantai timurnya, kata militer Korea Selatan. Peluncuran itu dilakukan Pyongyang di tengah meningkatnya ketegangan atas serangkaian uji coba senjatanya baru-baru ini.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan tidak merinci jangkauan atau lintasan rudal, tetapi mengatakan sedang melakukan analisis bersama dengan pihak berwenang Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Korut Luncurkan 2 Rudal Balistik dari Bandara Pyongyang
Peluncuran itu adalah yang kelima yang dilakukan Korea Utara tahun ini. Sebelumnya Pyongyang telah melakukan uji coba peluru kendali taktis, dua "rudal hipersonik" yang mampu mencapai kecepatan tinggi dan bermanuver setelah lepas landas, dan sistem peluru kendali yang dibawa kereta api.
Ketegangan telah meningkat, dengan pemimpin Kim Jong Un berjanji pekan lalu untuk mendukung militer dan memperingatkan dia bisa mencabut moratorium pengujian bom atom dan rudal jarak jauh.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington mengetahui laporan peluncuran terbaru itu dan melakukan analisis dengan Korea Selatan dan Jepang. Pejabat itu tidak memberikan rincian tetapi menegaskan kembali bahwa Washington tetap terbuka untuk berdialog dengan Pyongyang.
BACA JUGA: Korut Luncurkan Proyektil Tak Dikenal, Uji Coba Rudal Kedua dalam Sepekan
"Secara umum, seperti yang telah kami katakan, tujuan kami tetap denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea. Kami tetap siap untuk terlibat dalam diplomasi yang serius dan berkelanjutan tanpa prasyarat untuk membuat kemajuan yang nyata," jelasnya sebagaimana dilansir Reuters.
Pada saat yang sama, juru bicara itu mengatakan, Amerika Serikat akan melanjutkan upaya koordinasi dengan masyarakat internasional untuk mencegah kemajuan program senjata pemusnah massal dan rudal balistik Korea Utara.