SORONG - Pasca-bentrok dua kelompok masyakarat di Kota Sorong Papua Barat, kondisi keamanan berangsur kondusif. Aparat masih terlihat berjaga-jaga di lokasi kejadian.
Tim Dokes Polresta Sorong Kota telah membuka posko ante morthem, sejumlah keluarga korban mulai berdatangan, 17 jenazah dipindahkan ke ruang pendingin.
Situasi keamanan di lokasi kejadian paska-bentrok dua kelompok masyakarat berangsur-angsur kondusif, aparat keamanan dari Polresta Sorong Kota masih disiagakan di lokasi kejadian Gedung Night Club yang dibakar massa.
Sementara itu untuk mempermudah proses indetifikasi terhadap 17 jenazah korban penembakan gedung night club, seluruh jenazah telah dimasukan ke dalam freezer khusus.
Tim dokes Polresta Sorong Kota dan Biddokkes Polda Papua Barat telah mendirikan posko DVI untuk mempermudah proses indetifikasi. Sejumlah keluarga korban sejak pukul 10 pagi tadi mulai berdatangan, terlihat ada tiga perwakilan keluarga yang telah melapor ke posko DVI.
Para keluarga langsung diambil data identitas, ciri-ciri terduga korban, saat terakhir keluar dari rumah hingga sampel DNA keluarga korban.
Kasidokes Polresta Sorong Kota, Iptu dr Juffandi, mengatakan posko DVI ini akan melibatkan tim Pusdokkes Polri berjumlah lima orang diantaranya kabid DVI, ahli DNA dan ahli forensik.
"Tim Pusdokkes Polri akan berangkat dari Jakarta selasa malam ini. Bagi keluarga korban diharapkan dapat melaporkan ke posko DVI," jelasnya.
Sementara itu Veronica, istri dari salah satu korban, Ridwan Dodoh yang datang ke posko DVI mengaku suaminya keluar dari rumah untuk mengantar tamunya berkunjung ke night club.
"Semoga jenazah suami dapat segera teridentifikasi, agar lekas dimakamkan dengan layak," ungkap Veronica.
Proses antem morthem bagi para korban sendiri rencananya akan dilakukan hingga satu minggu kedepan
(Khafid Mardiyansyah)