RUSIA – Rusia diduga memindahkan suplai darah dan bahan medis lainnya di dekat Ukraina. Hal ini didasarkan pada informasi laporan Reuters yang mengutip tiga pejabat rahasia Amerika Serikat (AS).
Para pejabat itu mengatakan ini adalah salah satu "indikator konkret" yang menunjukkan apakah Moskow siap untuk meluncurkan invasi atau tidak.
“Pengungkapan pasokan darah” oleh pejabat AS yang tidak disebutkan namanya “menambahkan konteks lain pada peringatan AS yang berkembang bahwa Rusia dapat bersiap untuk invasi baru ke Ukraina.”
Persediaan darah memiliki umur simpan yang pendek, biasanya sekitar 14 hari ketika didinginkan.
Dua pejabat yang dikutip dalam laporan itu mengatakan kepada Reuters bahwa pasokan darah dikirim "dalam beberapa minggu terakhir," tetapi tidak memberikan garis waktu yang spesifik.
Baca juga:Â Ukraina Kian Memanas, Presiden: Negara Barat Jangan Bikin Panik
Laporan itu muncul pada hari yang sama ketika pejabat tinggi Pentagon, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, memperingatkan bahwa dampak dari invasi potensial akan “mengerikan” dan menyebabkan banyak korban, mengingat pasukan yang “telah disusun” oleh Rusia di dekat Ukraina.
Dia mengklaim bahwa dugaan penumpukan militer Rusia di perbatasan dengan Ukraina "lebih besar dalam skala dan cakupan" daripada apa pun yang terlihat sejak akhir Perang Dingin.
Baca juga:Â Status Siaga Tinggi, Pangkalan Militer AS Siapkan 8.500 Tentara Bergabung dengan Pasukan NATO