Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Update Banjir Bengkulu : 7 dari 10 Daerah Terdampak Banjir

Demon Fajri , Jurnalis-Minggu, 06 Februari 2022 |23:14 WIB
<i>Update</i> Banjir Bengkulu : 7 dari 10 Daerah Terdampak Banjir
Banjir di Bengkulu (Foto : MPI/BNPB)
A
A
A

BENGKULU - Bencana banjir dan tanah longsor melanda tujuh daerah di Provinsi Bengkulu. Data terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daearah (BPBD), Provinsi Bengkulu, tujuh daerah itu meliputi Kabupaten Bengkulu Utara, Seluma, Bengkulu Tengah, Kaur, Bengkulu Selatan, Kabupaten Mukomuko dan Kota Bengkulu.

Bencana itu disebabkan curah hujan dengan intensitas ringan hingga sedang melanda sejumlah daerah di provinsi ini. Di Bengkulu Selatan, bencana banjir menerjang Desa Telaga Dalam dan Desa Cinto Mandi, Kecamatan Pino Raya.

Bencana tersebut merendam pemukiman penduduk sebanyak lebih kurang 33 Kepala Keluarga (KK), didua desa di Kecamatan Pino Raya. Tidak hanya banjir. Di daerah ini juga terjadi tanah longsor.

Tepatnya, di Desa Bandar Agung, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Meterial longsor menutupi setengah badan jalan dan sempat membuat jalan lintas Manna - Kota Pagar Alam, Sumetara Selatan, terganggu.

''Setelah dilaksanakan pembersihan dengan tim gabungan BPBD Bengkulu Selatan, Babinsa dan Pemerintah Desa Bandar Agung Kecamatan Ulu Manna, saat ini jalan raya sudah lancar kembali dan bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua,'' kata Kepala Bidang Tanggap Darurat, BPBD, Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah, saat dikonfirmasi, Minggu (6/2/2022), malam.

Saat ini, kata Khristian, situasi dan kondisi di Desa Telaga Dalam dan Desa Cinto Mandi, Kecamatan Pino Raya, Kabupoaten Bengkulu Selatan, masih dalam keadaan aman dan kondusif.

''Air yang merendam pemukiman warga berangsur surut. Arus lalu lintas Jalan raya Manna - Pagar Alam, normal kembali dan dapat dilalui kendaraan roda empat dan roda dua,'' jelas Khristian.

Bencana banjir juga menerjang Kabupaten Mukomuko. Tepatnya di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Penarik. banjir itu terjadi di Dusun 1 RT 3, yang merendam 14 unit rumah. Lalu, di Dusun 2 RT 6, merendam 1 unit rumah, 1 unit mobil, 4 unit sepeda motor.

''Penyebab banjir di Dusun I karena aliran sungai yang sangat berliku dan sempit mengikabatkan lambatnya air turun ke wilayah muara. Penyebab banjir di Dusun 2, akibat gorong-gorong yang berada di jalan lintas nasional kecil dan dangkal serta tersumbat sampah kelapa sawit menyebabkan air lambat turun,'' terang Khristian.

Banjir di Kota Bengkulu, sampai Khristian, terjadi di Perumahan Korpri 6 RT.09 RW 05 Kelurahan Bentiring, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Sejumlah warga mulai terdampak luapan aliran sungai air Bengkulu, meluap.

''Air semakin naik di wilayah Bentiring, dan sejumlah rumah mulai terendam,'' terang Khristian.

Bencana banjir di Kabupaten Bengkulu Utara, jelas Khristian Hermansyah, melanda 6 kecamatan. Yakni, di Kecamatan Kecamatan Air Besi, merendam 18 rumah dan 1 PAUD. Di Kecamatan Ketahun, sebanyak 57 rumah terendam, Kecamatan Marga Sakti Sebelat, 10 rumah.

Lalu, di Kecamatan Pinang Raya, 46 rumah dan 32 Ha sawah terendam, Kecamatan Lais 1 rumah terendam, dan Kecamatan Batik Nau, 162 unit rumah, 4 Ha kolam terdampak, 3 ekor sapi hanyut dan 55 Ha sawah terendam.

''Kondisi terkini, air masih menggenangi rumah warga yang terendam banjir. Akses jalan lintas barat (Jalinbar) Bengkulu - Sumatera Barat, terputus di wilayah Batik Nau, dan akses menuju Desa Tanjung Genting, Kecamatan Air Besi masih terisolir,'' ujar Khristian.

Bencana banjir di Kabupaten Seluma, terang Khristian, sebagian rumah warga di Desa sukarami, Kecamatan Seluma Selatan, terdampak banjir. Dampak lainnya, akses jalan Desa Pasar Seluma, Kecamatan Seluma Selatan menuju Desa Sukarami, Kecamatan Seluma Selatan, lumpuh total.

Kemudian, banjir di Kabupaten Bengkulu Tengah, melanda Kecamatan Pematang Tiga, sebanyak 14 rumah dan di Kecamatan Pondok Kelapa, 7 unit rumah terendam.

Selanjutnya di Kabupaten Kaur, bencana banjir merendam 50 unit pemukiman penduduk di Desa Gedung Sako 1, Kecamatan Kaur Selatan, dengan ketinggian air mencapai 25 cm.

Terakhir, terjadi tanah longsor di Kabupaten Kepahiang. Tepatnya, di jalan lintas Desa Karang Endah, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang. Saat ini material longsor sudah dibersihkan dan pohon tumbang sudah dievakuasi.

Status bencana di Bengkulu, sampai Khristian, belum ada penetapan. Sebab bencana banjir masih cepat surut dengan sifat waktu pendek. Namun, status wilayah siaga dan jika air mulai naik status menjadi waspada.

''BPBD kabupaten terdampak bersama tim gabungan telah melakukan pemantauan ke lokasi kejadian, memberikan peringatan kepada warga untuk mengungsi sementara dan melakukan pembersihan jalan yang longsor,'' jelas Khristian.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement