Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

4 Kasus Korupsi Terbesar di Dunia, Ada yang Sampai Rp72 Triliun

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Jum'at, 18 Februari 2022 |06:07 WIB
4 Kasus Korupsi Terbesar di Dunia, Ada yang Sampai Rp72 Triliun
Ilustrasi (Foto : Freepik)
A
A
A

KORUPSI adalah suatu tindakan melawan hukum dengan tujuan memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Hal itu tertuang dalam Undang Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2001.

Korupsi bukanlah hal yang asing. Kejahatan ini terjadi di banyak negara dan menjadi masalah yang harus diatasi dengan segera karena menimbulkan kerugian bagi banyak pihak. Berikut beberapa kasus korupsi paling besar yang pernah ada di dunia yang dihimpun Litbang MPI.

1. Kasus Suap Siemens

Terjadi korupsi paling besar di Jerman yang melibatkan Siemens Aktiengesellschaft (Siemens AG), sebuah perusahaan multinasional yang berkiblat di bidang konstruksi, komunikasi, transportasi, serta peralatan medis. Bahkan kasus tersebut dianggap sebagai kasus paling hina di dunia. Reputasi Siemens sebelumnya dipandang sangat baik, sampai pada 15 November 2006, polisi menggebrek kantor pusat mereka di Munich atas tuduhan penyuapan.

Siemens diketahui menghabiskan uang sekitar USD1,36 miliar yang dimulai dari tahun 2001 hingga 2007 untuk menyogok pemerintah dan pegawai perusahaannya yang berada di berbagai negara dengan dalih sebagai pajak perusahaan. Hal tersebut dinamakan sebagai “nützliche aufwendungen” atau “pengeluaran yang bermanfaat”.

Akibatnya, negara tempat perusahaannya mengalami kerugian, sementara Siemens menjadi semakin “kaya”. Perusahaan Siemens pun mendapatkan sanksi sebesar USD1,6 miliar.

2. Korupsi Sani Abacha

Sani Abacha adalah Presiden Nigeria periode 1993 – 1998. Ia wafat pada 8 Juni 1998. Di masa jabatannya, Abacha dianggap sebagai diktator lantaran pemerintahannya yang kejam. Ia bahkan tak segan membunuh siapa saja yang berani menentangnya. Setelah kematiannya, diketahui Sani Abacha melakukan korupsi sebesar USD3 miliar sampai USD5 miliar atau sekitar Rp43 triliun sampai Rp72 triliun.

Pada tahun 2014, Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengungkapkan bahwa lebih dari USD458 juta telah dibekukan oleh Abacha bersama para komplotannya di seluruh dunia. Akibat dari perbuatannya tersebut, Nigeria harus terseok-seok membayar “warisan” yang ditinggalkan Sani Abacha.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement