Pada Februari 1962, jelang subuh. Sejumlah anggota CPM bersenjata lengkap membawa terpidana Allan Pope dan Harry Rantung. Sebelumnya anggota CPM meminta Allan mengemasi barang-barang pribadinya. Sedangkan Rantung diperintahkan ikut tanpa membawa apa-apa.
Keduanya dinaikkan ke dalam kendaraan Panser yang melaju kencang tanpa ada percakapan. Setengah jam kemudian Panser berhenti, dan keduanya tahu sedang berada di Bandara Kemayoran. Beberapa pejabat Amerika Serikat di Indonesia sudah menunggu di pintu VIP.
Terlihat pesawat Constellation yang tengah bersiap tinggal landas. Mata Allan Pope berkaca-kaca. Ia memeluk Harry Rantung. Pemerintah Soekarno telah membebaskannya. “Pasti kita akan jumpa lagi,” kata Harry Rantung menirukan Allan Pope.
(Fahmi Firdaus )