 
                LONDON – Pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines jatuh di wilayah pegunungan di Tengxian, Provinsi Guangxi, China pada Senin (21/3/2022) sore. Seluruh 132 orang, terdiri dari 123 penumpang dan sembilan awak, dalam pesawat tersebut diyakini tewas akibat kecelakaan ini.
Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Kota Kunming, ibu kota provinsi Yunnan, ke Guangzhou, ibu kota Guangdong ketika jatuh.
BACA JUGA: Ini Sejarah Pesawat Boeing 737 yang Jatuh di China
Pakar penerbangan Byron Bailey mengatakan bahwa pesawat tersebut memiliki kondisi penerbangan yang “sempurna” saat kejadian, mengingat suhu dan kecepatan angin yang baik.
“Badai petir, itulah satu-satunya kekhawatiran besar akhir-akhir ini; Anda menghindari badai,” katanya sebagaimana dilansir Sky News.
“Sejauh kerusakan pesawat terjadi, 737-800 hanyalah pesawat biasa. Sulit membayangkan apa pun yang bisa salah yang dapat menyebabkan pesawat kehilangan kendali dengan cara seperti itu,” ujarnya.
Bailey mengatakan ada kemungkinan pesawat tersebut jatuh karena aksi terorisme dan perbuatan manusia. Namun, dia menegaskan bahwa perekam data penerbangan diperlukan untuk menilai bencana itu dengan benar.
“Kalau dipikir-pikir, mereka punya masalah besar dengan Uighur, jadi itu mungkin serangan teror,” katanya.