"Pada Senin (28/3), saat saya bersepeda melalui distrik pusat Huangpu, Jing'an dan Xuhui, jalan-jalan penuh sesak dengan orang-orang yang menimbun kebutuhan pokok. Antrean yang saya lihat di supermarket dan pasar basah membentang di sepanjang pintu dan di sepanjang jalan. jalan dengan beberapa hanya membiarkan sejumlah pelanggan dalam satu waktu,” terang seorang warga Puxi.
"Di pasar basah yang sibuk di pinggir jalan, seorang tukang daging mengeluarkan sepotong daging babi segar. Pelanggan berkerumun di sekitarnya sambil menunjuk dan memanggil untuk dipotong,” lanjutnya.
"Pada Selasa (29/3) beberapa jalan yang sama terasa jauh lebih sepi. Xintiandi, area perbelanjaan utama, luar biasa sepi. Toko-toko termasuk Apple, Coach, dan Starbucks buka, tetapi telah sepi oleh pelanggan,” ujrnya.
"Wilayah saya sudah dikunci beberapa minggu yang lalu. Beberapa tetangga takut kehilangan pekerjaan karena absen lama, beberapa mengatakan mereka menderita depresi karena isolasi yang lama,” uajr warga yang lain.
“Hari-hari kita penuh dengan semrawutnya tes Covid dan riuhnya belanja online. Saya sudah pasang alarm untuk bangun jam 6 pagi setiap hari agar saya bisa melakukan pemesanan online untuk makanan segar, karena terkadang pesanan dibatalkan karena barang habis. atau tidak ada driver pengiriman yang tersedia,” lanjutnya.