ISLAMABAD – Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan 'secara tidak sengaja' menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai “negara asing yang ingin menggulingkannya” dan “mencampuri urusan politik Pakistan”. Hal itu disampaikan Khan di saat dia menghadapi pemungutan suara mosi tidak percaya yang bisa membuatnya lengser dari kekuasaan.
“Amerika telah – oh, bukan Amerika tetapi negara asing yang tidak dapat saya sebutkan,” kata Khan, telah mengirimkan pesan kepadanya dalam upaya untuk mencampuri politik Pakistan. Komentar itu dibuat Khan dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Kamis (31/3/2022), setelah mosi tidak percaya terhadapnya dijadwal ulang.
BACA JUGA: Dianggap Bertentangan dengan Syariat Islam, Pakistan Batalkan Hukuman Kebiri bagi Pemerkosa
Khan telah menerima surat pengarahan dari duta besar Pakistan untuk AS yang mencakup rekaman seorang pejabat senior dari Washington yang menyiratkan bahwa hubungan antara kedua negara akan membaik tanpa kehadiran Khan, media lokal melaporkan pada Kamis.
"Mereka mengatakan bahwa 'kemarahan kami akan hilang jika Imran Khan kalah dalam mosi tidak percaya ini'," klaim Khan, menggambarkan isi surat itu sebagaimana dilansir RT.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price bersikeras bahwa tuduhan itu “tidak benar”, dengan menyatakan bahwa Washington “mengikuti perkembangan di Pakistan” tetapi “menghormati dan mendukung proses konstitusional Pakistan dan supremasi hukum.”
BACA JUGA: Pakistan Tak Mau Lagi Jadi Mitra AS dalam Perang
Ini bukan pertama kalinya Khan menuduh Washington mencampuri urusan dalam negeri negara itu dan mencoba mempengaruhi keputusan kebijakannya. Dia membicarakan masalah ini pada rapat umum pada Minggu (27/3/2022) di mana dia berusaha untuk menarik energi para pendukung ketika oposisi politiknya telah berusaha untuk menggulingkannya dan mengingatkan para pendukungnya selama siaran pada Kamis bahwa Pakistan tidak mendapatkan apa-apa dari mendukung perang AS melawan "teror" kecuali sebuah lebih banyak teroris dan pemboman pesawat tak berawak.